Pages

Home

Pages - Menu

Rabu, 22 April 2009

MENANGKAL DEPRESI

Stres = Depresi ?
Menurut Dr. Irmansyah, SpKJ, stress dan depresi merupakan masalah dalam kesehatan jiwa secara medik. Meski begitu, dari sisi perngertiannya berbeda. Stress merupakan salah satu agen atau penyebab atau yang mengganggu keseimbangan emosi seseorang. “Stres itu sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dan itu merupakan agen atau dalam bahasa awamnya kuman,” kata Irmansyah.
Logikanya, kalau ada kuman belum tentu sakit tetapi bila kondisi orang tersebut lemah maka kuman dapat menyebabkan penyakit. Begitu juga dnegan stress. Kalau orang tersebut kuat maka tidak apa-apa, bahkan stress yang dialihkan secara positif dapat membuat orang lebih kreatif dan produktif. Sebaliknya, bila stress itu negative, dapat memicu penyakit, sal satunya depresi.

Mengenal Ansietas
Menurut Dr. Suryo Dharmono, SpKJ, ansietas adalah kecemasan dan banyak dijumpai di masyarakat. Masyarakat sering menganggap ansietas sebagai hal yang normal. Padahal tidak demikian. Ansietas dapat muncul berupa gejala kecemasan, kekuatiran yang berlebihan terhadap sesuatu yang belum terjadi, disertai gejala otonom, misalnya berdebar-debar, keringa dingin, dan gemetar. Ansietas biasa terjadi pada orang yang tegang.
Dr. Irmansyah, SpKJ mengungkapkan, jika ansietas sudah menimbulkan gangguan pada kehidupan sehari-hari maka secara klinis harus diobati. Prinsip pengobatannya sama seperti depresi, yakni memakai prinsip konseling, dukungan keluarga dan pemberian obat.
“Depresi, ansietas dan ganguan jiwa yang lain merupakan sebuah kondisi yang harus kita terima dan kita hadapi sebagai suatu penyakit, suatu kondisi yang tidaksehat. Karena itu tidak perlu ragu untuk mencari pertolongan atau melakukan pengobatan, apapun juga. Kalau tidak berhasil carilah pengobatan pada ahlinya seperti psikiater. Semakin cepat diobati maka akan semakin baik,” tutur Irmansyah.

Kopi, Teh, dan Coklat Menekan Depresi?
Menurut Dr. Suryo Dharmono, SpKJ, kopi, teh, dan coklat bersifat ansiogenik atau menimbulkan ansietas. Meski begitu,pada kadar tertentu dan dosis ringan, dapat digunakan untuk relaksasi. Misalnya kafein, bila di atas 100mg bersifat ansiogenik, tetapi di bawah 50mg tidakmasala. Secara sosiokultur, kebiasaan minum teh, kopi juga berasal dari budaya.
Untuktahap tertentu, konsumsi coklat, kopi, atau teh menekan depresi karena makanan tersebut termasuk stimulan. Penderita depresi cenderung melemah, melambat,a tau malas. Dengan diberikan stimulan sedikit banyak akan memberikan pengaruh.
Hanya saja, kata Dr. Irmansyah, SpKJ, kopi, teh, dan coklat adalah stimulan alami yang efeknya tidak begitu kuat. “lain halnya dengan obat yang memang didesain secara khusus untuk membantu penderita depresi,” kata Irmansyah.
(Dokter Kita, edisi 9, September 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar